This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, October 14, 2012

Memeriksa Hasik Perbaikan Koneksi Jaringan


Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan


Pengaplikasian Basis Data :

I  Basisdata untuk Multimedia
II  Basisdata untuk Internet :
- Universal Resource Locator (URL)
- Server untuk Web (Web Server)
- Bahasa Web (Web Display Language)



I. Basisdata untuk Multimedia

Syarat yang harus terpenuhi jika data multimedia tersimpan di dalam basisdata  :
•Basis data harus dapat mengakomodasi objek- objek yang besar
•Adanya fasilitas untuk pengambilan data berdasarkan kemiripan (similarity-based retrieval) yang diperlukan oleh banyak aplikasi basis data multimedia

II. Basisdata untuk Internet

World Wide Web (WWW) merupakan system informasi terdistribusi yang berbasis hypertext. Dokumen-dokumen yang menjadi unsure utama di dalam web dapat dinyatakan dalam beberapa tipe. Tipe yang paling popular adalah dokumen hypertext

Universal Resource Locator (URL)

Sistem hypertext mengandung konsekuensi tentang adanya penyimpanan pointer (penunjuk lokasi) ke tempat dokumen-dokumen berada. Dalam web, fungsi pointer ini diberikan oleh Universal Resource Locator (URL)

Example :
http://www.smkn1jakarta.net


Server untuk Web (Web Server)

Ketika sebuah server HTTP menerima permintaan untuk pengambilan dokumen tertentu, server mengeksekusi program tersebut dan mengirimkan dokumen HTML yang dihasilkan program tersebut. Lebih jauh lagi, client web dapat mengirimkan argument-argumen tambahan yang akan digunakan program pada saat eksekusi 

Bahasa Web (Web Display Language)
Bahasa untuk me-mark up teks (teks markup language), seperti Standard Generalized Markup Language (SGML), dibangun untuk mengisi kekosongan diantara teks polos dan deskripsi halaman dengan perintah pem-format-an teks.

Mengklasifikasi Penggunaan Basis Data


Pengaplikasian Basis Data :

I  Basisdata untuk Multimedia
II  Basisdata untuk Internet :
- Universal Resource Locator (URL)
- Server untuk Web (Web Server)
- Bahasa Web (Web Display Language)



I. Basisdata untuk Multimedia

Syarat yang harus terpenuhi jika data multimedia tersimpan di dalam basisdata  :
•Basis data harus dapat mengakomodasi objek- objek yang besar
•Adanya fasilitas untuk pengambilan data berdasarkan kemiripan (similarity-based retrieval) yang diperlukan oleh banyak aplikasi basis data multimedia

II. Basisdata untuk Internet

World Wide Web (WWW) merupakan system informasi terdistribusi yang berbasis hypertext. Dokumen-dokumen yang menjadi unsure utama di dalam web dapat dinyatakan dalam beberapa tipe. Tipe yang paling popular adalah dokumen hypertext

Universal Resource Locator (URL)

Sistem hypertext mengandung konsekuensi tentang adanya penyimpanan pointer (penunjuk lokasi) ke tempat dokumen-dokumen berada. Dalam web, fungsi pointer ini diberikan oleh Universal Resource Locator (URL)

Example :
http://www.smkn1jakarta.net


Server untuk Web (Web Server)

Ketika sebuah server HTTP menerima permintaan untuk pengambilan dokumen tertentu, server mengeksekusi program tersebut dan mengirimkan dokumen HTML yang dihasilkan program tersebut. Lebih jauh lagi, client web dapat mengirimkan argument-argumen tambahan yang akan digunakan program pada saat eksekusi 

Bahasa Web (Web Display Language)
Bahasa untuk me-mark up teks (teks markup language), seperti Standard Generalized Markup Language (SGML), dibangun untuk mengisi kekosongan diantara teks polos dan deskripsi halaman dengan perintah pem-format-an teks.

Merancang Arsitektur Basis Data


Tingkatan Arsitektur Basis Data :

• Tingkat Eksternal (External Level)
•Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
•Tingkat Internal (Internal Level)

Tingkatan Arsitektur Basis data



Data Independence
Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence)



Jenis Data Independence :
•Physical Data Independence
•Logical Data Independence




Skema Basis Data


Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan:

•DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program- program aplikasi yang sudah ada
•Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada
•Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi

Pengenalan Transaksi dan Pemrosesannya

>> TRANSAKSI MERUPAKAN UNIT LOGIKA DARI PROSES DATABASE YANG MENCAKUP SATU ATAU LEBIH OPERASI AKSES DATABASE MELIPUTI INSERT, DELETE, MODIFIKASI ATAU OPERASI RETRIEVE


Status Transaksi dan Operasi Tambahan :
Ø BEGIN_TRANSACTION
Ø READ or WRITE
Ø COMMIT_TRANSACTION
Ø ROLLBACK (or ABORT)


Proses Transaksi


Konsep Recovery
Recovery dari suatu kegagalan transaksi biasanya berarti database direstore ke status yang konsisten ke waktu sebelum terjadi kegagalan.

Teknik Utama Dalam Recovery :

I.  Deferred update
II. Immediate update

I.  Deferred update (update yang ditunda)
Ide dari protocol update yang tertunda. Sebuah transaksi tidak dapat merubah database pada disk hingga mencapai titik point. Sebuah transaksi tidak dapat mencapai titik point hingga semua operasi update disimpan dalam log dan ditulis ke disk


2 Operasi Recovery Pada Deffered Update :

•Recovery dengan update tertunda pada single-
 user
•Recovery update tertunda dengan eksekusi
 konkuren pada multi-user


Prosedur REDO
Operasi REDO mempunyai sifat idempoten, yaitu eksekusi yang terjadi berulang- ulang sama dengan sekali eksekusi saja

Kelebihan Metode REDO
Keuntungan dari metode atau algoritma NO-UNDO/REDO adalah operasi transaksi tidak pernah dibutuhkan untuk tidak jadi dilaksanakan

Alasan
Transaksi tidak mencatat setiap perubahan dalam database pada disk sampai mencapai point commit

Transaksi tidak akan pernah membaca nilai yang ditulis oleh transaksi yang belum commit


II.Immediate update (update yang segera)

Di teknik ini, database akan diupdate oleh beberapa transaksi sebelum transaksi mencapai titik point

Shadow Paging
Skema recovery ini tidak membutuhkan penggunaan log pada single-user.
Pada multiuser, sebuah log dibutuhkan untuk metode kontrol konkurensi


Dalam menentukan kebutuhan system suatu basisdata tidak terlepas dari bagaimana sebenarnya basisdata itu dirancang

Tujuan perancangan database :

  • Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan  aplikasi-aplikasinya
  • Memudahkan pengertian struktur informasi
  • Mendukung  kebutuhan-kebutuhan  pemrosesan dan beberapa  obyek  penampilan (response time, processing time, dan storage space)



Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle :

- Database PlanningSystem definition
- Design
- Implementation
- Loading atau Data Conversion
- Application Conversion
- Testing dan Validation
- Operation
- Monitoring dan Maintenance  

FASE-FASE PERANCANGAN DATABSE
(untuk database yang besar)




Proses Perancangan Database:


I    Pengumpulan data dan analisis

Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
- Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa
- Peninjauan dokumentasi yang ada
- Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data


II. Perancangan database secara konseptual 

Fase perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :
- Perancangan skema konseptual
- Perancangan transaksi


III. Pemilihan DBMS  

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
- Struktur data
- Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
- Tersedianya layanan penjual


IV. Perancangan database secara logika (pemetaan model data) :

- Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat
- Pemetaan system-independent
- Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik
Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS.


V. Perancangan database secara fisik

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
- Response time
- Space utility
- Transaction throughput


VI. Implementasi sistem database :

- Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded
- DML yang telah ditulis dan diuji

Menentukan Prosedur Recovery

Pengenalan Transaksi dan Pemrosesannya

>> TRANSAKSI MERUPAKAN UNIT LOGIKA DARI PROSES DATABASE YANG MENCAKUP SATU ATAU LEBIH OPERASI AKSES DATABASE MELIPUTI INSERT, DELETE, MODIFIKASI ATAU OPERASI RETRIEVE


Status Transaksi dan Operasi Tambahan :
Ø BEGIN_TRANSACTION
Ø READ or WRITE
Ø COMMIT_TRANSACTION
Ø ROLLBACK (or ABORT)


Proses Transaksi


Konsep Recovery
Recovery dari suatu kegagalan transaksi biasanya berarti database direstore ke status yang konsisten ke waktu sebelum terjadi kegagalan.

Teknik Utama Dalam Recovery :

I.  Deferred update
II. Immediate update

I.  Deferred update (update yang ditunda)
Ide dari protocol update yang tertunda. Sebuah transaksi tidak dapat merubah database pada disk hingga mencapai titik point. Sebuah transaksi tidak dapat mencapai titik point hingga semua operasi update disimpan dalam log dan ditulis ke disk


2 Operasi Recovery Pada Deffered Update :

•Recovery dengan update tertunda pada single-
 user
•Recovery update tertunda dengan eksekusi
 konkuren pada multi-user


Prosedur REDO
Operasi REDO mempunyai sifat idempoten, yaitu eksekusi yang terjadi berulang- ulang sama dengan sekali eksekusi saja

Kelebihan Metode REDO
Keuntungan dari metode atau algoritma NO-UNDO/REDO adalah operasi transaksi tidak pernah dibutuhkan untuk tidak jadi dilaksanakan

Alasan
Transaksi tidak mencatat setiap perubahan dalam database pada disk sampai mencapai point commit

Transaksi tidak akan pernah membaca nilai yang ditulis oleh transaksi yang belum commit


II.Immediate update (update yang segera)

Di teknik ini, database akan diupdate oleh beberapa transaksi sebelum transaksi mencapai titik point

Shadow Paging
Skema recovery ini tidak membutuhkan penggunaan log pada single-user.
Pada multiuser, sebuah log dibutuhkan untuk metode kontrol konkurensi

Menentukan Kebutuhan Sistem


Dalam menentukan kebutuhan system suatu basisdata tidak terlepas dari bagaimana sebenarnya basisdata itu dirancang

Tujuan perancangan database :

  • Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan  aplikasi-aplikasinya
  • Memudahkan pengertian struktur informasi
  • Mendukung  kebutuhan-kebutuhan  pemrosesan dan beberapa  obyek  penampilan (response time, processing time, dan storage space)



Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle :

- Database PlanningSystem definition
- Design
- Implementation
- Loading atau Data Conversion
- Application Conversion
- Testing dan Validation
- Operation
- Monitoring dan Maintenance  

FASE-FASE PERANCANGAN DATABSE
(untuk database yang besar)




Proses Perancangan Database:


I    Pengumpulan data dan analisis

Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
- Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa
- Peninjauan dokumentasi yang ada
- Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data


II. Perancangan database secara konseptual 

Fase perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :
- Perancangan skema konseptual
- Perancangan transaksi


III. Pemilihan DBMS  

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
- Struktur data
- Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
- Tersedianya layanan penjual


IV. Perancangan database secara logika (pemetaan model data) :

- Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat
- Pemetaan system-independent
- Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik
Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS.


V. Perancangan database secara fisik

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
- Response time
- Space utility
- Transaction throughput


VI. Implementasi sistem database :

- Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded
- DML yang telah ditulis dan diuji

Mengimplementasikan Perubahan


  1. Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan Kebutuhan pelanggan ditegaskan dan divalidasi sesuai permintaan. Lingkup permintaan layanan internet ditentukan dengan menyerahkan pada kebutuhan pelanggan. Pertimbangan diberikan untuk redundansi dengan menyerahkan pada fault tolerance, backup link dan konfigurasi gateway. Komponen jaringan berupa perangkat keras dan perangkat lunak diidentifikasi sesuai permintaan. Spesifikasi perangkat ditegaskan dan ketersediaan komponen dijamin. Pembuatan spesifikasi perangkat jaringan komputer Penjelasan spesifikasi perangkat jaringan komputer dari sisi teknis dan ekonomis. Penjelasan fungsi perangkat jaringan komputer. Penjelasan kelebihan/feature dan kelemahan dari setiap perangkat jaringan komputer. Penjelasan kualitas koneksi Internet berdasarkan content , Rasio dan harga.Mengidentifikasi spesifikasi perangkat jaringan komputer. Memaparkan produk jaringan komputer dari setiap vendor. Menjelaskan fungsi perangkat jaringan komputer. Menjelaskan lingkup layanan internet. Mengidentifikasi perangkat jaringan komputer yang akan di konfigurasi Menentukan Internet Service Provider berdasarkan pertimbangan kualitas dan harga.
  2. Meninjau masalah keamanan Fitur keamanan pada gateway internet diakses dengan rekomendasi pada arsitektur jaringan dan rencana keamanan perusahaan. Rekomendasi pada firewall dan ukuran keamanan yang lain didiskusikan dengan ISP jika diminta. Ringkasan dari rencana keamanan perusahaan diberikan pada pengguna dengan rekomendasi pada pengguna internet. Konsep keamanan jaringan (Firewall). Perencanaan Sistem Keamanan jaringan. Melaksanakan konsep keamanan jaringan pada jaringan public. Mendiskusikan sistem keamanan yang akan diterapkan. Memaparkan sistem keamanan yang digunakan Melaksanakan konsep keamanan bertingkat pada jaringan public.
  3. Memasang dan mengkonfigurasi produk dan perangkat gateway Proses pemasangan dan konfigurasi diidentifikasi. Produk dan perangkat gateway dipasang dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan teknis. Pengujian direncanakan dan dijalankan sesuai dengan rekomendasi pada kebutuhan klien dan dampak dari jaringan. Laporan kesalahan dianalisis dan perubahan dibuat sesuai permintaan. Penerapan Topologi pada jaringan public. Pengkonfigurasian perangkat pada jaringan public (gateway).
  4. Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan. Titik jaringan ditetapkan pada gateway yang spesifik sebagai permintaan dari arsitektur jaringan dan kebutuhan klien. Tipe koneksi ditentukan dan dikonfigurasi dengan rekomendasi arsitektur jaringan dan kebutuhan klien. Perangkat keras/ perangkat lunak dikonfigurasi sesuai permintaan berdasarkan pada spesifikasi vendor serta kebutuhan klien. Penentuan spesifikasi jaringan computer untuk client Penentuan konfigurasi networkj dari client Topologi Jaringan Komputer Memasang dan mengkonfigurasi  gateway sebagai interface client dan internet Membuat topologi / tipe koneksi jaringan public,sesuai dengan kebutuhan client yang akan terhubung internet.
  5. Mengimplementasi perubahan Rencana Backup dan recovery untuk memproteksi kegagalan implementasi dikembangkan untuk kelangsungan bisnis dan kekritisan komponen TI. Bahan pelatihan diperbaharui sesuai dengan perubahan dan kebutuhan pelatihan pada pengguna. Perubahan terhadap penerimaan sistem produksi ditinjau sesuai kebutuhan teknis. Perubahan pada sistem produksi dijalankan berdasarkan kebutuhan bisnis. Permintaan perubahan dan dokumentasi sistem yang lain dilengkapi dan diperbaharui. Perencanaan dan penerapan Backup dan recovery system pada jalur koneksi, sesuai dengan kebutuhan. Penyusunan log Sheet dan Report Sheet Merencanakan backup & Recovery pada koneksi internet dari client Membuat pertimbangan teknis dan bisnis dalam penerapan koneksi internet. Mendokumentasikan setiap kegagalan koneksi Melakukan perubahan sesuai kebutuhan teknis. Melakukan pelatihan sebagai tindak lanjut perubahan Menerapkan solusi backup dan recovery koneksi internet.